Minggu, 22 Mei 2011

Klub Olahraga Sekolah

SD Negeri Kemandungan 1 Kec Tegal Barat Kota Tegal

Klub Olahraga Sekolah
Bambang Rusjianto, S.Pd.

Pembinaan olahraga nasional perlu melibatkan sekolah. Lebih jauh lagi, penelusuran atlet nasional juga sangat strategis. Untuk itu, sekolah akan terus mengembangkan klub-klub olahraga yang saat ini kian marak.
Pertimbangannya, Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (mandikdasmen) Depdiknas Suyanto pembinaan olahraga, khususnya olahraga prestasi membutuhkan kesinambungan. Pada banyak negara, pembinaan olahraga dilakukan sejak usia dini. Dan, itu dilakukan sejak anak-anak duduk di bangku sekolah, tutur Suyanto seusai membuka secara resmi Rapat Koordinasi Olahraga SD tingkat Nasional di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/1).Rapat koordinasi dihadiri oleh Dirjen Peningkatan Mutu
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas Baedhowi dan Direktur Pembinaan TK/SD Mudjito AK, Dewan Pakar KONI Jenderal (Purn) IGK Manila.
Menurutnya, untuk melahirkan dan membina seorang calon bibit olahragawan, diperlukan suatu proses pembinaan yang panjang dan penanganan yang sungguh-sungguh, sistematis, konsisten, dan berkesinambungan. Tidak kalah penting, pembinaan itu dilakukan sedini mungkin.
Peranan sekolah, terutama SD dalam pembinaan dan pengembangan olahraga bagi siswa sangat penting. Alasannya, SD merupakan sumber atau gudangnya calon bibit atlet.
Pembinaan yang dilakukan sejak usia dini sampai SLTA akan menghasilkan atlet dan klub-klub olahraga yang jauh lebih bagus.
Tetapi sayang, di Indonesia banyak pembinaan olahraga yang sifatnya amatiran. Mereka membina bakat olahraga hanya untuk kepentingan sesaat. Misalnya, hanya untuk mengikuti satu even pertandingan. Padahal, olahraga membutuhkan pembinaan yang sifatnya berkesinambungan, agar memperoleh prestasi yang maksimal.
Bagi Suyanto, posisi sekolah sebagai tempat untuk membina anak yang berbakat pada olahraga sangat strategis. Sebab olahraga merupakan salah satu mata pelajaran wajib pada kurikulum pendidikan kita. Lebih dari itu, banyak sekolah yang mengadakan ekstrakurikuler di bidang olahraga.  Upaya membina dan mengembangkan olahraga di SD, saat ini telah dirintis dengan pembentukan klub olahraga SD yang berjumlah 1.998 klub dengan 13 cabang olahraga. Angka itu merupakan jumlah yang besar, terlebih apabila dikaitkan dengan prinsip pendekatan gugus, jumlah itu akan menjadi semakin besar karena tiap gugus terdiri atas 4 SD hingga 8 SD.  Menurut IGK Manila, Dewan Pakar KONI, klub-klub olahraga usia dini ini sangat bagus sebagai wadah pembinaan anak-anak berbakat olahraga. Klub-klub itu sudah menorehkan hasil yang gemilang saat diselenggarakannya ajang ASEAN Primary School Sport Olympiad (APSSO) ke-1 tahun 2007.
Di ajang ini Indonesia tampil sebagai juara umum dengan perolehan medali sebanyak 6 emas, 5 perak dan 4 perunggu. Jika prestasi ini terus dibina, Manila yakin ke depan Indonesia akan memiliki atlet yang cukup banyak.
Beberapa cabang olahraga yang saat ini mulai dikembangkan di SD adalah atletik, senam, renang, tenis meja, bulu tangkis, voli mini, sepak takraw mini, pencak silat, sepak bola mini, bridge mini, tenis, catur, dan karate.
Rakornas Olah Raga SD ini, kata Direktur Pembinaan TK /SD, Ditjen Dikdasmen Depdiknas Mudjito AK, dimaksudkan untuk memberikan apresiasi kepada klub-klub olah raga SD di seluruh Indonesia.
Dalam hal ini, seleksi dilakukan kepada seluruh klub SD untuk nantinya mendapatkan penghargaan sebagai klub olahraga terbaik se-Indonesia.
Kami sudah menyeleksi dari segi prasarana, administrasi klub, kegiatan, kerja sama dan fasilitas yang tersedia di klub tersebut, ujar Mudjito.
Mekanismenya, masing-masing provinsi mengirimkan tiga klub olah raga SD yang terbaik, untuk nantinya diseleksi kembali di tingkat pusat. Hingga saat ini, sudah terdapat enam provinsi calon pemenang klub olah raga SD. Daerah itu yakni Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo.  Sementara itu, tokoh olahraga nasional, IGK Manila mengaku gembira dengan kerja sama sinergis antara Depdiknas dan KONI. Pasalnya, pembinaan olah raga memang tidak bisa dibebankan kepada satu lembaga saja, seperti KONI.
Kalau anak-anak sejak usia dini dibiasakan dan dikenalkan dengan sedikitnya 13 cabang olah raga di klub-klub olah raga sekolah, niscaya dunia olah raga Indonesia ke depan akan lebih baik daripada saat ini, kata Manila.
Dia mencontohkan di negara-negara maju, perekrutan atlet selalu dilakukan di sekolah- sekolah dan universitas. Untuk itu, sejak usia dini, pendidikan olah raga sudah sangat maju di tiap sekolah.
Kita pun sebaiknya seperti itu, menanamkan nilai-nilai dan prestasi olah raga sejak usia SD, kata Manila.  Akan tetapi, ditinjau dari berbagai aspek, keberadaan pendidikan olah raga di sekolah-sekolah masih sangat tertinggal dibanding dengan mata pelajaran lain. Hal itu nampak juga dari tidak banyaknya jumlah guru pendidikan jasmani di seluruh Indonesia.
Sedangkan, Dirjen PMPTK Depdiknas, Baedhowi mengatakan, hal itu diperparah dengan sedikitnya pemahaman guru akan pentingnya menggiatkan olahraga di sekolah.  Untuk itu, dari sudut gurunya pun tidak mau ketinggalan dalam menyukseskan pembinaan olahraga. Pada tahun ini, Depdiknas berencana akan mengadakan Pekan Olah Raga Guru, yang dimaksudkan menumbuhkan kecintaan guru pada olahraga, sekaligus menyehatkan raga guru. Kita akan mengolahragakan sekolah dan menyekolahkan olahraga ujarnya.
Kota Tegal dalam hal ini diwakili oleh 9 guru Penjas SD, yang mewakili 3 Kecamatan dari 4 Kecamatan yang ada di Kota Tegal, 3 guru Penjas dari Kec Tegal Timur, 3 guru Penjas dari Kec Barat dan 3 guru Penjas dari Kec Tegal Selatan.
Klub-klub olahraga usia dini ini membina/ melatih 13 cabang olahraga, yang melakukan kompetisi setiap 3 bulan sekali pada tingkat Kecamatan yang berlanjut ke Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional.

Penulis: Edwin Tirani,Bambang Rusjianto, S.Pd

Kamis, 19 Mei 2011

Doc Kegiatan

POPDA SD TK Jateng th 2011

Team Cabor Tenis meja PPOP 2011

Atlet PPOP Cabor Tenis Meja

Kelompok SD Putra


Kelompok SD Putri
DAFTAR NAMA PESERTA PPOP
CABANG OLAHRAGA TENIS MEJA  KOTA TEGAL TAHUN 2011



NO NAMA JABATAN DALAM
KEGIATAN



1 DR. BURHAN EKO P, MM. Hum.  KETUA
2 M SIDIQ SEKRETARIS
3 DARSONO KOORDINATOR PELATIH
4 BAMBANG RUSJIANTO, S.Pd. PELATIH 
5 DADANG PELATIH 
NO NAMA SEKOLAH
1 Handy Giantana SD Negeri Debong Tengah 1
2 Bayu Ramadhan Setiaji Lesono SD Negeri Debong Tengah 1
3 Ayendra  Alim Muhammad SD Negeri Kraton 3
4 Bagus Putra SD Negeri Peskid 1
5 Nuzulul Fahrezi SD Negeri Mangkukusuman 9
6 Hijrah Yumna Indraprasta SD Negeri Sumurpanggang 1
7 Jihan Sania SD Al- Irsyad
8 Nur’ Aamirah SD Al- Irsyad
9 Tegar Bahrul Alam SMP Negeri 14
10 Ridho Firstiawan Harianto SMP Negeri 10
11 Yosua SMP Negeri 20
12 Abimanyu Lukman Prayitno SMP Negeri 4
13 Zuhroida SMP Negeri 10
14 Helen Zulisia SMP Negeri 5
15 Arini Ayuningtyas SMP Negeri 7
16 Bintang Pamungkas SMA Negeri 1
17 Eghar Imam Haris Santoso SMK Muhi 1
18 Hasby SP SMA Negeri 3
19 Nina Widiarlini SMA Negeri 1
20 Ni’matun Na’Imah MAN
21 Ine Rizka Ariyani SMA Negeri 4